makalah prestasi diri
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya orang yang
sukses adalah orang yang memiliki suatu kelebihan kemampuan yang tidak dimiliki
oleh orang lain. Orang yang berprestasi merupakan orang yang mampu
mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien. Sebagai
orang yang memiliki potensi diri, kita harus bersikap realistis bahwa tidak ada
suatu prestasi yang diperoleh tanpa kerja keras. Banyak para atlet yang
menginginkan prestasi di tingkat dunia. Oleh karena itu, mereka selalu bekerja
keras dalam berlatih untuk meningkatkan kemampuannya. Begitu pula para ilmuwan
untuk mencapai kesuksesan yang besar mereka tidak hentinya melakukan
penelitianpenelitian atau eksperimen-eksperimen dengan tiada mengenal putus asa
meskipun berulang kali mengalami kegagalan. Mereka selalu berusaha mencari
permasalahan mengapa usahanya mengalami kegagalan. Melalui kerja keras dengan
tidak putus asa akhirnya mereka berhasil mencapai prestasi yang luar biasa.
Prestasi diri merupakan
suatu hasil usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang. Seseorang
dianggap berprestasi jika mereka telah meraih apa yang telah diusahakan, baik
melalui belajar, bekerja ataupun lewat olahraga, dan lain sebagainya. Prestasi
dapat dicapai oleh setiap orang apabila telah melakukan segala upaya dengan
memanfaatkan kemampuan intelektual, emosional, spiritual, dan ketahanan diri
dalam berbagai aspek kehidupan. Sudah barang tentu kalian juga menginginkan
menjadi orang yang berprestasi. Untuk itu, apa yang dimaksud dengan orang yang
berprestasi itu? Orang yang berprestasi merupakan orang yang telah meraih
kesuksesan dalam salah satu bidang kehidupan.
Menurut kamus umum
Bahasa Indonesia potensi berarti kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan. Berdasarkan pengertian di atas potensi merupakan daya yang dimiliki
oleh setiap manusia. Hanya saja, daya itu belum terwujud atau belum
dimanfaatkan secara maksimal. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa
sebagai makhluk paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan lainnya.
Manusia dianugerahi cipta, rasa, dan karsa. Ketiga hal tersebut yang disebut
potensi dasar. Dengan daya cipta, manusia mampu menciptakan sesuatu yang
bermanfaat bagi kehidupan diri sendiri atau dimanfaatkan oleh orang lain.
Melalui perasaan, manusia mampu merasakan atau membedakan mana yang baik atau
mana yang buruk. Sedangkan dengan karsa, manusia mempunyai kemauan untuk
melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.
Dalam hidupnya, manusia
berkewajiban memanfaatkan secara optimal tiga potensi dasar. Dengan
memanfaatkan potensi dasar secara optimal manusia dapat mencapai prestasi yang
bermanfaat dalam kehidupan.
Setiap orang mempunyai tujuan hidupnya masing-masing.
Untuk mencapai tujuan itu, orang akan menggunakan segala macam kemampuanya.
Segala sesuatu ang di upayakan dengan susah payah tentu akan membuahkan hasil.
Hasil dari sebuah usaha disebut prestasi. Prestasi dapat menjadi sebuah
pendorong bagi kita untuk mendapatkan tujuan hidup kita.
Prestasi diri memiliki kaitan ang sangat erat dengan
talenta/bakat. Prestasi adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara
terus menerus. Prestasi tidak pernah lahir dari orang yang malas, mau
cari gampang, ataupun puas diri. Prestasi yang di dapatkan
seseorang, didapatkan dari kerja keras dan kesungguhan berusaha menumbuhkan
potensi yang dimilikinya.
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa potensi ang
kita miliki disebut bakat atau talenta. Bakat atau talenta itu harus di
kembangkan supaya membuahkan hasil. Hasil itu tidak untuk diri sendiri tetapi
jugya untuk orang lain. Bakat atau talenta itu dikembangkayn sepanjang usia
hidup, dari masa kecil hingga masa tua.
Pada akhirnya kalian
diharapkan dapat mewujudkan potensi diri menjadi prestasi diri yang membanggakan bangsa.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan
permasalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Menjelaskan
Pengertian Prestasi!
2.
Bagaimana cara mengetahui Macam-Macam
Prestasi?
3.
Bagaimana cara kita mengetahui Sikap
Prestasi kita dalam diri?
4.
Menjelaskan Arti Pentingnya Berprestasi dalam
diri sendiri
5.
Menjelaskan Pengertian Potensi
6.
Bagaimana cara kita mengetahui Potensi
Diri?
7.
Bagaimana cara kita Mengembangkan
Potensi Diri?
8.
Menjelaskan Hambatan dalam Pengembangan
Potensi Diri
9.
Bagaimana Langkah-Langkah kita untuk
mencapai prestasi
10.
Bagaimana cara kita Berprestasi untuk
Keunggulan Bangsa
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah
:
1. Untuk
mengetahui Pengertian Prestasi
2.
Untuk mengetahui Macam-Macam Prestasi
3.
Untuk mengetahui Sikap Prestasi
4.
Untuk mengetahui Arti Pentingnya Berprestasi
5.
Untuk mengetahui Pengertian Potensi
6.
Untuk mengetahui Macam-Macam Potensi
Diri
7.
Untuk mengetahui cara Mengembangkan
Potensi Diri
8.
Untuk mengetahui Hambatan dalam
Pengembangan Potensi Diri
9.
Untuk mengetahui Langkah-Langkah
Berprestasi
10.
Untuk mengetahui Berprestasi untuk
Keunggulan Bangsa
1.4 Manfaat
Diharapkan semoga makalah ini mampu memberikan kesadaran
dalam diri siswa untuk patuh dan taat terhadap negara, dan supaya memiliki rasa taat dan patuh
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Materinya pun mendorong hal
tersebut termasuk prestasi diri demi keunggulan bangsa.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Prestasi
Prestasi diri merupakan
suatu hasil usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang. Seseorang
dianggap berprestasi jika mereka telah meraih apa yang telah diusahakan, baik
melalui belajar, bekerja ataupun lewat olahraga, dan lain sebagainya. Prestasi
dapat dicapai oleh setiap orang apabila telah melakukan segala upaya dengan
memanfaatkan kemampuan intelektual, emosional, spiritual, dan ketahanan diri
dalam berbagai aspek kehidupan. Sudah barang tentu kalian juga menginginkan
menjadi orang yang berprestasi. Untuk itu, apa yang dimaksud dengan orang yang
berprestasi itu? Orang yang berprestasi merupakan orang yang telah meraih
kesuksesan dalam salah satu bidang kehidupan.
Pada umumnya orang yang
sukses adalah orang yang memiliki suatu kelebihan kemampuan yang tidak dimiliki
oleh orang lain. Orang yang berprestasi merupakan orang yang mampu
mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien. Sebagai
orang yang memiliki potensi diri, kita harus bersikap realistis bahwa tidak ada
suatu prestasi yang diperoleh tanpa kerja keras. Banyak para atlet yang
menginginkan prestasi di tingkat dunia. Oleh karena itu, mereka selalu bekerja
keras dalam berlatih untuk meningkatkan kemampuannya. Begitu pula para ilmuwan
untuk mencapai kesuksesan yang besar mereka tidak hentinya melakukan penelitianpenelitian
atau eksperimen-eksperimen dengan tiada mengenal putus asa meskipun berulang
kali mengalami kegagalan. Mereka selalu berusaha mencari permasalahan mengapa
usahanya mengalami kegagalan. Melalui kerja keras dengan tidak putus asa
akhirnya mereka berhasil mencapai prestasi yang luar biasa.
2.2
Macam-Macam Prestasi
Setiap usaha akan
menghasilkan suatu prestasi yang bermanfaat untuk meningkatkan status sosial
dalam kehidupan. Akan tetapi juga ada yang memperoleh prestasi sangat minim.
Hal ini dikarenakan dalam usaha yang dilakukan kurang optimal dalam
memanfaatkan potensi yang dimiliki. Sebutkan macam-macam prestasi yang
diperoleh setiap orang dari usaha yang dilakukan. Prestasi yang dicapai setiap
orang dalam setiap usaha ada berbagai prestasi, yaitu antara lain:
a) Prestasi
belajar, merupakan hasil yang dicapai dari seorang pelajar dalam usaha
belajarnya,
b) Prestasi
kerja, merupakan hasil yang dicapai seorang pekerja dari usaha kerja yang
dilakukan,
c) Prestasi
seni, merupakan hasil yang diperoleh seseorang melalui usaha olah seninya,
d) Prestasi
olah raga, merupakan suatu prestasi yang diperoleh seorang olah ragawan melalui
kompetisi olah raga,
e) Prestasi
lingkungan hidup, merupakan suatu prestasi yang diperoleh melalui usaha
penyelamatan lingkungan hidup.
Seperti apa yang telah
dikemukakan di depan, bahwa semua orang selalu menginginkan untuk berprestasi
dalam hidupnya, ( terlihat pada Lampiran Halaman 20 ) . Adapun orang yang dapat
dikatakan berprestasi adalah orang-orang yang memiliki motivasi sebagai
berikut:
a. memiliki keberanian
mengambil resiko,
b. memiliki rasa
tanggung jawab yang besar.
2.3
Sikap Prestasi
Kita harus menyadari
bahwa untuk meraih prestasi kunci utamanya berada dalam diri kita sendiri.
Tidak adanya semangat untuk berprestasi dalam diri kita sendiri, apa yang kita
lakukan tidak ada lagi memiliki arti yang positif bagi diri kita sendiri. Untuk
memperoleh hasil yang optimal, kita tidak boleh bersikap pesimis terlebih
dahulu. Bangunlah dalam jiwa kita adanya sikap optimis terhadap diri kita
sendiri. Dengan memiliki sikap optimis, kepercayaan diri, selalu tertantang
untuk menyelesaikan dengan baik adanya berbagai kesulitan yang dihadapi.
Untuk mendapatkan suatu
prestasi, kita harus mampu menghadapi adanya berbagai tantangan yang harus
disikapi dengan penuh kesadaran diri. Sebagai orang yang berkeinginan untuk
berprestasi jangan memiliki perasaan takut dalam menghadapi suatu resiko. Dari
mana sajakah tantangan yang mempengaruhi akan keberhasilan suatu usaha itu?
Dalam mencapai suatu prestasi memang tidak semudah orang memimpikan. Di hadapan
setiap orang tentu saja sudah ada suatu tantangan yang menghadang.
Bagaimanakah sikap
untuk berprestasi itu? Untuk mendapatkan prestasi yang tinggi diperlukan adanya
motivasi diri yang tinggi. Kesuksesan yang dicapai setiap orang dalam
memperoleh prestasi tidak hanya dicapai oleh dirinya sendiri, akan tetapi juga
selalu diperlukan bantuan orang lain. Bantuan yang dibutuhkan seseorang dalam
upaya mencapai prestasi yang tinggi dapat bermacam-macam wujudnya dari yang
berupa material, spiritual, dan atau dalam bentuk yang lain. Hal ini sesuai
dengan pendapat John Robert Power yang terdapat dalam buku Budiyanto (2005:11)
dinyatakan bahwa diri kita merupakan people who make things happenning (pelaku
yang mampu mewujudkan sesuatu). Pernyataan ini memang membenarkan adanya
pernyataan yang menyatakan bahwa seseorang tidak mungkin meraih sukses tanpa
bantuan orang lain.
Dalam meraih prestasi
jangan memiliki perasaan takut dalam menghadapi resiko Adapun tantangan yang
dapat memberikan pengaruh terhadap setiap usaha yang dilakukan oleh setiap
orang ada 2 (dua) hal, yaitu:
1.
berasal dari sendiri, misalnya bakat atau
potensi, kecerdasan atau intelektual minat, motivasi, kebiasaan, emosi,
kesehatan, dan pengalaman diri, dan
2.
berasal dari lingkungan, misalnya
keluarga, sekolah masyarakat, sarana prasarana, fasilitas, gizi, dan tempat
tinggal.
Kedua tantangan tersebut
saling mendukung satu sama lain. Prestasi yang dicapai setiap orang akan
optimal apabila antara kemampuan yang dimiliki daya yang kuat dan didukung
lingkungan positif. Hal ini akan berbeda apabila kemampuan yang dimiliki kurang
memiliki daya meskipun dukungan lingkungan optimal prestasi yang diperoleh
tetap kurang maksimal. Begitu pula jika kemampuan sudah maksimal akan tetapi
dukungan dari lingkungan kurang hasilnya juga kurang menggembirakan. Berbagai
tantangan ini yang harus kita hadapi sebagai pendorong untuk mencapai prestasi
yang kita inginkan. Agar apa yang kita usahakan dapat prestasi yang tinggi, A.A
Qowiy memberikan sepuluh kiat dalam menghadapi suatu kesulitan supaya dalam
hidup dapat berprestasi. Kesepuluh kita itu, adalah sebagai berikut:
a. bersikap tenang
dalam segala tindakan,
b. memiliki kebiasaan
suka bekerja keras,
c. mampu menikmati
indahnya kesulitan,
d. adanya kemauan
menjalin kerja sama saling menguntungkan,
e. bersikap tegar dalam
menghadapai suatu kesulitan,
f. dapat mengambil
hikmah dari suatu kesulitan,
g. bersikap gigih dalam
mencari ilmu,
h. mempunyai keberanian
dalam mengambil resiko,
i. selalu menjalankan
doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
j. mengembangkan sikap
tawakal.
Sedangkan menurut
Barbara Bartlein dalam buku Budiyanto (2005:13), menyebutkan sepuluh kiat untuk
mencapai suatu kesuksesan dan prestasi kerja dalam Ten Measures of Success
(Sepuluh Ukuran Kesuksesan), sebagai berikut:
a. memberikan
sumbangsih pada masyarakat dengan sukarela,
b. belajar dari
kegagalan dan penolakan,
c. menghabiskan waktunya untuk melakukan apa
yang diinginkan,
d. mempunyai gaya hidup
yang sehat secara fisik,
e. menjaga kehidupan
spiritual,
f. mendapatkan
penghasilan yang baik dari hasil pekerjaan yang baik,
g. mempunyai visi dan
tujuan,
h. memperoleh cinta dan
penghormatan dari orang-orang lain di sekitar Anda,
i. berusaha untuk
meraih kesempurnaan, dan
j. mempercayai bahwa
anda adalah seorang yang sukses
2.4
Arti Pentingnya Berprestasi
Seseorang dinyatakan
berprestasi jika dalam melakukan kegiatan mampu mendapatkan hasil yang optimal.
Apakah kalian telah mengetahui arti pentingnya berprestasi? Prestasi setiap
orang pada umumnya berbeda-beda. Prestasi yang dicapai setiap orang ada yang
sesuai dengan apa yang diharapkan atau yang dicita-citakan. Akan tetapi, ada
prestasi yang diperoleh seseorang jauh dari apa yang diinginkan atau yang
dicita-citakan. Untuk itu agar dapat mencapai prestasi yang tinggi diperlukan
adanya kerja keras. Dalam melakukan usaha selain kerja keras harus dilandasi
sikap yang disiplin.
Kerja keras dan
disiplin merupakan kunci untuk mendapatkan prestasi yang tinggi. Memperoleh
prestasi yang tinggi merupakan dambaan setiap orang. Prestasi yang tinggi dapat
memberikan nama baik bagi diri sendiri, dan juga memberikan nama harum
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu, marilah kita
memanfaatkan segala potensi yang ada pada diri kita masing-masing untuk
mendapatkan prestasi setinggi-tingginya.
Prestasi yang tinggi
dapat tercapai apabila didahului dengan perencanaan yang disusun dengan baik
dan dilaksanakan secara sungguh-sungguh. Arti pentingnya prestasi bagi
seseorang adalah:
1.
Prestasi merupakan wujud nyata kualitas
dan kuantitas yang diperoleh seseorang dari usaha yang telah dilaksanakan.
2.
Prestasi merupakan sebuah pengalaman
yang berharga dan menjadi sumber informasi untuk masa depan.
3.
Prestasi dapat menjadikan kebanggaan
bagi diri sendiri, kelompok, masyarakat, bangsa, dan negara.
4.
Prestasi dapat dipergunakan untuk
mengetahui tingkat kecerdasan dan keterampilan seseorang, sebuah kelompok, atau
masyarakat. Karena prestasi mempunyai arti yang sangat penting bagi diri
seseorang, untuk itu mari kita berlomba-lomba untuk menjadi orang yang
berprestasi yang sesuai dengan kemampuan diri kita masing-masing
2.5
Pengertian Potensi
Sebelum membicarakan
pengertian potensi, terlebih dahulu perlu dipahami istilah potensi. Potensi
berasal dari bahasa Inggris to potent yang berarti keras, atau kuat. Istilah
lain potensi dapat disebut kemampuan, kekuatan, kesanggupan, atau daya, baik
sudah terwujud atau belum terwujud, tetapi belum optimal. Berdasarkan dari
istilah tersebut, jelaskan apa yang dimaksud dengan potensi? Guna memahami
pengertian potensi potensi marilah kita simak terlebih dahulu pengertian
potensi dalam kamus umum Bahasa Indonesia.
Menurut kamus umum
Bahasa Indonesia potensi berarti kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan. Berdasarkan pengertian di atas potensi merupakan daya yang
dimiliki oleh setiap manusia. Hanya saja, daya itu belum terwujud atau belum dimanfaatkan
secara maksimal. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk
paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Manusia
dianugerahi cipta, rasa, dan karsa. Ketiga hal tersebut yang disebut potensi
dasar. Dengan daya cipta, manusia mampu menciptakan sesuatu yang bermanfaat
bagi kehidupan diri sendiri atau dimanfaatkan oleh orang lain. Melalui
perasaan, manusia mampu merasakan atau membedakan mana yang baik atau mana yang
buruk. Sedangkan dengan karsa, manusia mempunyai kemauan untuk melakukan
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.
Dalam hidupnya, manusia
berkewajiban memanfaatkan secara optimal tiga potensi dasar. Dengan
memanfaatkan potensi dasar secara optimal manusia dapat mencapai prestasi yang
bermanfaat dalam kehidupan.
2.6 Macam-Macam Potensi Diri
Setiap manusia memiliki
potensi diri. Akan tetapi, potensi yang dimiliki setiap manusia berbeda-beda.
Dengan adanya potensi yang berbeda-beda, maka harus saling memahami bahwa
setiap manusia memiliki kelebihan dan juga memiliki kekurangan. Dengan sikap
yang saling memahami kehidupan manusia menjadi lebih harmonis. Manusia
merupakan makhluk dwitunggal yaitu makhluk pribadi dan makhluk sosial. Sebagai
makhluk sosial untuk memenuhi kebutuhan hidup diperlukan bantuan atau pertolongan
dari orang lain sehingga hidupnya menjadi sempurna. Untuk memahami potensi diri
yang dimiliki setiap manusia, terlebih dahulu sebutkan macam-macam potensi.
Secara umum, Budiyanto (2006:3) menyebutkan bahwa potensi diri setiap manusia
terdiri atas berikut ini:
a)
Potensi fisik (psychomotoric), adalah
organ fisik manusia yang dapat dipergunakan dan diperdayakan untuk berbagai
kepentingan pemenuhan kebutuhan hidup. Setiap potensi fisik yang dimiliki
manusia mempunyai fungsi sendirisendiri. Misal, kaki untuk berjalan, mulut
untuk bicara, lidah untuk mencecap, hidung untuk mencium, telinga untuk
mendengar, dan lain sebagainya.
b)
Potensi mental intelektual (intellectual
quotient/IQ) adalah potensi kecerdasan yang ada dalam otak manusia. Potensi ini
berfungsi untuk menganalisis, merencanakan, menghitung, dan lain sebagainya.
c)
Potensi sosial (emotional quotinet/EQ),
adalah potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (otak belahan kanan).
Potensi berfungsi untuk mengendalikan marah, bertanggung jawab, motivasi, kesadaran
diri, dan lain sebagainya.
d)
Potensi mental spiritual (spiritual
quotient/SQ), adalah potensi kecerdasan yang bertumpu bagian dalam diri sendiri
yang berhubungan kearifan di luar ega atau jiwa sadar (bukan hanya mengetahui
nilai, tetapi menemukan nilai). Melalui spiritual quotient (SQ) manusia
memiliki intelektual, emosional, dan spiritual. SQ dapat terbentuk melalui
pendidikan agama formal.
e)
Potensi ketahanmalangan (adversity
quotient/AQ), adalah potensi kesadaran manusia yang bersumberkan pada bagian
diri manusia yang berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan daya juang. AQ
adalah faktor spesifik sukses (prestasi) seseorang karena mampu merespon
berbagai kesulitan. Melalui AQ manusia mampu mengubah suatu rintangan sebagai
penghalang menjadi peluang.
Semua potensi tersebut
di atas, merupakan kemampuan yang belum terwujud secara optimal. Supaya
potensi-potensi yang berada pada diri manusia dapat didayagunakan secara
optimal diperlukan adanya ambisi, dan kemauan untuk mengasah.
Ambisi dapat mendorong
manusia untuk memperoleh apa yang diinginkan manusia. Manusia dalam hidupnya
tidak memiliki ambisi merupakan manusia yang tidak mau mengubah dirinya. Akan
tetapi dalam mewujudkan ambisi manusia harus melihat kemampuan dirinya sendiri.
Hal ini dapat membahayakan dirinya sendiri. Selain ambisi, manusia harus
mempunyai kemauan untuk mengasah potensi-potensi yang ada dalam dirinya.
Mengasah berarti melatih secara terus menerus potensi agar dapat berdayaguna.
Potensi yang ada pada diri manusia harus diasah melalui kegiatan yang positif,
yaitu dengan berlatih secara terencana dan teratur. Jika tidak dilatih secara
terencana dengan dilaksanakan secara terus menerus potensi akan menjadi melemah
dengan sendirinya.
2.7 Mengembangkan Potensi Diri
Setelah mengenal bahwa
setiap manusia memiliki potensi. Apa yang harus dilakukan agar potensi dapat
memiliki daya yang optimal? Sebagai individu yang sempurna, terlebih dahulu
mengenali potensi dirinya sendiri. Setelah mengenal akan kelebihan dan
kekurangan yang berada dalam diri sendiri manusia harus mau bekerja keras untuk
mengembangkan potensi. Adanya bakat dan kegemaran merupakan potensi yang ada
pada diri setiap manusia jika dikembangkan secara positif akan berubah menjadi
suatu prestasi. Banyak manusia yang berprestasi diawali dengan mengembangkan
kegemaran itu secara teratur dan kesadaran yang tinggi. Tanpa adanya kemauan
untuk mengembangkan kemampuan yang ada pada diri sendiri secara teratur tidak
akan memperoleh hasil yang optimal.
Dalam mengembangkan
potensi diri hendaknya bersifat obyektif dan realistis. Apa yang dimaksud
obyektif dan realistis? Manusia dalam mengembangkan potensi diri harus bersikap
jujur, apa adanya, tidak berlebih-lebihan, dan tidak mengurangi apa yang telah
menjadi kenyataannya. Dengan sikap obyektif ini manusia dalam mengembangkan
potensi dirinya akan bersikap proporsional, sesuai dengan ketentuan yang ada.
Adapun yang dimaksud dengan realistis adalah bahwa dalam mengembangkan potensi
diri manusia selalu berlandaskan kenyataan. Dengan sikap realistis manusia
dalam mengembangkan potensi diri akan mendapatkan hasil yang optimal. Hal ini
dikarenakan, apa yang dikembangkan sudah sesuai dengan apa yang ada pada
dirinya. Bagaimanakah jika dalam mengembangkan potensi tanpa tujuan yang jelas?
Mengembangkan potensi tanpa menghitungkan kemampuan yang dimiliki akan banyak
mengalami kegagalan.
Pengembangan potensi
diri mempunyai manfaat untuk mengembangkan nature dan nurture. Apa yang
dimaksud dengan nature dan nurture? Yang dimaksud dengan nature adalah sikap
pribadi manusia yang terbentuk dari pembawaan sejak lahir. Sedangkan yang
dimaksud dengan nurture sikap pribadi manusia yang terbentuk karena pengaruh
lingkungan.
Untuk itu, pengembangan potensi diri
berarti berusaha mengembangkan kepribadian yang berasal dari dalam/bakat dan
dikembangkan melalui interaksi dalam lingkungan kehidupan manusia berada.
Pengembangan potensi sebagai upaya untuk memaksimalkan seluruh potensi yang
positif dan meminimalkan seluruh kelemahan yang ada pada diri manusia. Pada
akhirnya mampu bersikap sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk pribadi,
sosial, dan makhluk Tuhan Yang Esa yang paling sempurna diantara makhluk yang
lain.
Menurut La Rose, pengembangan diri dapat
dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu:
a)
bergaul dengan yang bukan satu profesi
dalam artian beda profesi,
b)
pilihlah teman yang dapat diajak diskusi
dan tidak mudah tersinggung, serta mau memberi umpan balik yang sesuai realita,
c)
bersikap dan berpikir positif tentang
sesama,
d)
biasakan mengucapkan berterima kasih,
e)
biasakan mengatakan hal-hal yang
menghargai orang lain, dan
f)
biasakan berbicara aktif (Budiyanto,
2005:8). La Rose (1991:56), menyebutkan bahwa orang yang berpotensi memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1) suka
belajar dan mau melihat kekurangan dirinya,
2) memiliki
sikap yang luwes,
3) berani
melakukan perubahan secara total untuk perbaikan,
4) tidak
mau menyalahkan orang lain maupun keadaan,
5) memiliki
sikap yang tulus bukan kelicikan,
6) memiliki rasa tanggung jawab,
7) menerima
kritik saran dari luar, dan
8) berjiwa
optimis tidak mudah putus asa.
2.8 Hambatan dalam Pengembangan Potensi
Diri
Untuk mencapai suatu
prestasi tidak semudah apa yang kita bayangkan. Setiap usaha yang kita lakukan
selalu mendapatkan hambatan. Jelaskan hambatan-hambatan yang sering kita hadapi
dalam pengembangan potensi diri! Dalam upaya pengembangan diri diperlukan
adanya usaha kerja keras. Tanpa adanya kemauan bekerja keras seseorang tidak
mampu mengatasi suatu hambatan yang menghadang untuk kesuksesannya.
Hambatan-hambatan yang sering muncul sebagai penghalang dalam pengembangan
potensi diri adalah sebagai berikut:
1. Hambatan
yang berasal dari diri sendiri Hambatan yang lahir diri sendiri seseorang
meliputi adanya tidak adanya tujuan yang jelas, adanya prasangka buruk, tidak
mau mengenal diri sendiri, tidak memiliki sikap sabar, adanya perasaan takut
gagal, kurang motivasi diri bersikap tertutup dan sebagainya
2. Hambatan
dari luar diri sendiri Hambatan yang datangnya dari luar diri sendiri meliputi
lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan bermain, budaya masyarakat,
sistem pendidikan, kualitas makanan yang dikonsumsi (gizi), dan sebagainya.
Setelah diketahui adanya berbagai hambatan yang sering menjadikan kegagalan
dalam setiap usaha yang kita lakukan maka harus diminimalkan agar potensi diri
dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan.
2.9 Langkah-Langkah Berprestasi
Manusia oleh Tuhan Yang Maha Esa
dianugerahi berbagai macam potensi diri. Untuk itu, semua potensi yang ada pada
diri seseorang harus didayagunakan secara optimal untuk mendapatkan suatu
prestasi. Berbagai upaya untuk mendapatkan suatu prestasi telah dilakukan
setiap orang sesuai dengan bidang masing-masing. Semua prestasi yang dicapai
setiap orang bukanlah suatu hal yang secara kebetulan dalam memperolehnya. Akan
tetapi, pencapaian suatu prestasi dilakukan dengan melalui perencanaan kegiatan
secara sistematis dan dilaksanakan dengan secara proporsional, serta diperlukan
adanya suatu evaluasi. Orang yang memiliki prestasi yang tinggi adalah
orang-orang yang memiliki semangat kerja keras, disiplin, kreatif dan inovatif,
tidak mudah putus asa, dan tahan uji. Kalian dapat berprestasi di berbagai
bidang, misalnya di bidang pendidikan, olahraga, kesenian, dan ekonomi.
Prestasi akademis dapat
tercapai dengan tekun belajar
a) Bidang
Pendidikan Seorang siswa yang menginginkan prestasi akademis yang tinggi harus
memiliki sikap rajin belajar. Dengan belajar yang teratur seorang siswa mampu
memperoleh nilai yang terbaik. Nilai yang terbaik inilah yang memberikan
predikat pada seorang siswa yang berprestasi. Oleh karena itu, kalian harus
memiliki semangat rajin belajar agar dapat menjadi siswa yang berprestasi.
Selain berprestasi dalam bidang akademis seorang siswa diharapkan juga memiliki
prestasi di bidang yang lain.
b) Bidang
Olahraga Prestasi di bidang olahraga dapat dirintis dari berlatih secara rutin
dan disiplin dengan tidak mengenal lelah baik fisik maupun mental. Berlatih
dengan disiplin maka seorang atlet dapat meraih prestasi sebagai juara nasional
ataupun internasional.
c) Bidang
Kesenian Dalam bidang kesenian untuk mencapai prestasi yang tinggi diperlukan
juga sikap tekun dan rajin berlatih, dan apabila telah memiliki kemampuan yang
optimal harus berani tampil dalam berbagai perlombaan. Dari mengikuti
perlombaan atau kegiatan yang lain akan diperoleh pengalaman yang dapat
dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar bakat dan potensi yang dimiliki.
d) Bidang
Ekonomi Untuk mencapai prestasi dalam usaha ekonomi dibutuhkan sikap yang ulet
dan kemandirian dalam usaha, serta adanya motivasi yang kuat dalam
mengembangkan usaha yang dijalankan. Dalam dunia wiraswasta untuk mendapat
suatu prestasi diperlukan juga adanya kemampuan dalam menjalin hubungan kerja
sama dengan mitra kerja dengan memegang teguh suatu kepercayaan. Untuk itu, sebagai
wiraswasta yang menginginkan prestasi yang tinggi harus memiliki sikap
ketahanan diri yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan dalam dunia
usaha.
2.10
Berprestasi
untuk Keunggulan Bangsa
Apa yang harus
dilakukan sebagai putra bangsa yang dalam memasuki era globalisasi? Guna
menghadapi era globalisasi bangsa Indonesia harus ikut bersaing secara positif.
Bangsa Indonesia tidak boleh sekedar sebagai penonton terjadinya perubahan
kehidupan manusia di muka jagat raya ini. Di tengah-tengah persaingan yang
dahsyat ini bangsa Indonesia harus berusaha meraih keunggulan diri. Bangsa
Indonesia harus mampu berkompetensi dengan bangsa-bangsa lain.
Bangsa Indonesia
sebagai bangsa yang besar dengan sumber alam yang melimpah harus mampu bersaing
dengan bangsa-bangsa di dunia. Segala hasil industri Indonesia harus mampu
meningkatkan daya saing dengan hasil industri dari luar negeri. Dengan
terbukanya pasar bebas maka produk-produk dari luar negeri telah tersedia di
negara Indonesia secara bebas. Oleh karena itu, bangsa Indonesia berusaha untuk
meningkatkan kualitas hasil produksi dalam negeri sehingga dapat diminati oleh
bangsanya sendiri. Lalu apa yang harus kita perbuat? Sebagai bangsa yang
memiliki harga diri sudah semestinya untuk berupaya supaya tidak tertinggal
dengan bangsa-bangsa lain. Bangsa Indonesia harus berbenah diri, berupaya
berani bersaing dengan bangsabangsa lain di dunia ini.
Dalam sejarah
pembangunan Indonesia telah pernah mengalami puncak kejayaan meskipun setelah
terjadi krisis ekonomi bangsa Indonesia menjadi terpuruk. Oleh karena itu,
bangsa Indonesia harus mampu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas. Dengan tersedia sumber daya manusia (SDM) berkualitas bangsa
Indonesia mampu bersaing dengan bangsa-bangsa di dunia. Selain itu, bangsa
Indonesia mampu mengelola sumber alam sendiri. Tersedianya sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas akan mendapatkan hasil produksi yang berkualitas yang
mempunyai daya saing dalam dunia internasional. Akan tetapi, apabila Indonesia
belum memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas maka akan tetap
menjadi bangsa yang tertinggal dengan bangsa-bangsa lain. Untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) pembangunan sektor pendidikan sudah
seharusnya menjadi prioritas utama. Adanya pendidikan yang bermutu tinggi akan
menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing dengan
bangsa-bangsa lain. Suatu bangsa akan dihargai, dihormati, dan disegani oleh
bangsa-bangsa lain apabila bangsa memiliki suatu keunggulan dalam berbagai
bidang kehidupan. Keunggulan yang dimiliki suatu bangsa dapat menjadikan suatu
bangsa itu menjadi sederajat dengan bangsa-bangsa yang telah maju, serta
menjadikan suatu bangsa yang mandiri tidak lagi menggantungkan dengan
bangsa-bangsa lain.
Bangsa Indonesia,
sebenarnya telah pernah mencapai suatu prestasi yang tinggi di tingkat
internasional. Prestasi yang pernah diraih bangsa Indonesia antara lain sebagai
berikut: Sumber daya manusia yang unggul dapat menghasilkan produk teknologi
tinggi Indonesia adalah negara cinta perdamaian bagi umat manusia di dunia
a. Para
pendiri negara berhasil memproklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,
b. Di
sektor pertanian bangsa Indonesia pernah berswasembada pangan,
c. Di
cabang olah raga, putra-putra bangsa meraih berbagai kejuaraan tingkat
internasional, d. Para pelajar Indonesia meraih juara internasional dalam
olimpiade sains tingkat internasional,
d. Di
bidang politik bangsa-bangsa Indonesia berhasil menyelenggara-kan Konferensi
Asia Afrika I di Bandung,
e. Di
bidang teknologi Indonesia berhasil membuat pesawat kapal terbang,
f. Putra-putra
bangsa Indonesia melakukan pelayaran keliling dunia dengan kapal layar “Phinisi
Nusantara”,
g. Di
bidang pertahanan keamanan dunia Indonesia pasukan keamanan internasional di
bawah PBB.
3.
Memotivasi Sikap Berprestasi sebagai
Keunggulan Bangsa
Hasil prestasi
merupakan wujud nyata dari usaha yang dicapai oleh setiap dalam melakukan
usaha. Oleh karena itu, agar setiap orang tetap terus berprestasi apa yang dilakukan
oleh pemerintah? Agar para putra bangsa terus tetap berkarya dan memperoleh
prestasi yang tinggi diperlukan adanya motivasi. Motivasi merupakan dorongan
yang terarah kepada pemenuhan kebutuhan psikis atau kerohanian. Motivasi dalam
suatu kegiatan, dapat memberi pengaruh terhadap kekuatan dalam suatu kegiatan
dan mempengaruhi terhadap suatu tujuan. Suatu kegiatan untuk mencapai suatu
prestasi tanpa adanya motivasi, kegiatan akan dilakukan secara tidak
sungguh-sungguh, tidak terarah, dan kemungkinan tidak akan berhasil. Sebaliknya
apabila motivasinya besar dan kuat, maka akan dilakukan dengan sungguh-sungguh,
terarah, dan penuh semangat, sehingga memungkinkan akan berhasil lebih besar.
Dengan adanya motivasi yang besar dan kuat, mendorong para putra bangsa
Indonesia berani berkompetisi dalam mencapai suatu prestasi.
Persaingan dalam
mencapai suatu prestasi hendaknya dilaksanakan secara terbuka dan proporsional.
Sikap terbuka dan proporsional akan memberikan persaingan dalam berkompetensi
secara sehat dan dapat menumbuhkan sikap saling mendukung antara satu dengan
lainnya. Agar tumbuh sikap kompetisi yang sehat maka diperlukan landasan yang
bersifat sebagai berikut:
1)
memiliki sikap simpatik dan menghargai
hasil karya orang lain,
2)
adanya sikap yang jujur dalam
berkompetisi sehingga tidak menghalalkan segala cara dalam mendapatkan
prestasi,
3)
adanya sikap yang mengutamakan
persahabatan bukan bermusuhan, d. adanya sikap yang menganggap orang lain bukan
lawan tetapi sebagai kawan dalam mencapai suatu prestasi,
4)
adanya sikap yang berjiwa besar yaitu
mau mengakui keunggulan atau kelebihan orang lain,
5)
adanya sikap yang tidak sombong atas
keberhasilannya. Setiap orang yang berhasil mencapai prestasi hendaknya
diberikan suatu penghargaan. Melalui penghargaan seseorang akan terus melakukan
kegiatan yang lebih keras dengan harapan dapat memperoleh prestasi yang lebih
tinggi lagi.
Penghargaan terhadap
seseorang yang berhasil mengharumkan bangsa dan negara dapat diwujudkan melalui
berbagai bentuk. Penghargaan yang diberikan kepada orang yang berprestasi
dimulai dari piagam penghargaan, piala, medali, dan juga berupa uang. Oleh
karena itu, dalam menerima penghargaan janganlah dilihat wujud dan jumlah
penghargaan yang diterima. Yang perlu dipahami adalah arti dari penghargaan itu
sendiri. Dengan prestasi yang tinggi nilainya dengan mendapatkan suatu
penghargaan, seseorang akan mendapatkan pengakuan dari masyarakat bahwa dirinya
adalah orang yang berprestasi.
BAB
III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Hasil prestasi
merupakan wujud nyata dari usaha yang dicapai oleh setiap dalam melakukan
usaha. Oleh karena itu, Agar para putra bangsa terus tetap berkarya dan
memperoleh prestasi yang tinggi diperlukan adanya motivasi.
Motivasi merupakan
dorongan yang terarah kepada pemenuhan kebutuhan psikis atau kerohanian.
Motivasi dalam suatu kegiatan, dapat memberi pengaruh terhadap kekuatan dalam
suatu kegiatan dan mempengaruhi terhadap suatu tujuan. Suatu kegiatan untuk
mencapai suatu prestasi tanpa adanya motivasi, kegiatan akan dilakukan secara
tidak sungguh-sungguh, tidak terarah, dan kemungkinan tidak akan berhasil.
Sebaliknya apabila motivasinya besar dan kuat, maka akan dilakukan dengan
sungguh-sungguh, terarah, dan penuh semangat, sehingga memungkinkan akan
berhasil lebih besar. Dengan adanya motivasi yang besar dan kuat, mendorong
para putra bangsa Indonesia berani berkompetisi dalam mencapai suatu prestasi.
1.2 Saran
Kami sebagai pembuat
makalah ini menyarankan setelah membaca makalah ini semoga kita semakin
termotivasi untuk mengali potensi dan prestasi yang kita miliki, dengan melakukan segalanya sesuai kemampuan dan tak usah memaksakan diri jika memang
tak mampu untuk meraih itu, berprestasilah dibidang yang kalian minati untuk mencapai potensi diri yang berbeda satu dengan yang
lainnya, sehingga prestasi diri setiap orang tentu tidak akan
sama.
DAFTAR
PUSTAKA
Surya Saputra,
Lukman.2009. Pendidikan Kewarganegaraan
3 : Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme Untuk Kelas IX Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Syanawiyah. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Lampiran
Orang-orang
yang berprestasi di indonesia
1.
Hibar Syahrul Gafur (14) siswa kelas VIII SMPN 1 Kota Bogor ini sukses
meraih medali emas dalam kompetisi International Exhibition of Young Investor
(IEYI) yang dilaksanakan di Malaysia dengan karya ciptaannya sepatu listrik
anti pelecehan seksual
2.
Agasha Kareef Ratam, usianya masih sangat muda baru 15 tahun dan
merupakan alumnus dari SD Al-izhar Pondok Labu (Jakarta Selatan). Cucu dari
mantan presiden BJ Habbie ini lahir di Boston 21 November 1997. Tapi, di kancah
internasional Olimpiade Matematika prestasinya jangan diragukan lagi. Di
kompetisi tingkat dunia ini dia sudah berkali-kali mengharumkan nama Indonesia.
3.
Tiga sahabat asal SMAN 6 Yogyakarta menemukan alat penyaring
sampah yang bisa dipasang di saluran air dan sungai. Temuan Ayu Lestari, Nurina
Zahra, dan Elizabeth Widya ini meraih medali emas dalam ajang penemu muda
internasional. Alat yang dimaksud adalah prototipe berukuran 50 x 30 cm
berwarna perak. Di sisi mulut alat yang diberi nama Thundershot ini terdapat
baling-baling vertikal yang mampu menarik arus. Di sisi pangkalnya terdapat
sabuk berputar yang dipasang plat menyerupai
Comments
Post a Comment